Bisnis syariah yang terus berkembang membuka peluang bagi para lulusan syariah dalam memasuki dunia kerja. Mentalitas dan keahlian akan perekonomian syariah menjadi keunggulan para lulusan untuk mengelola bisnis tersebut.

"Lulusan Hukum Bisnis Syariah dan Manajemen Keuangan Syariah memang disiapkan menjadi tenaga ahli ekonomi syariah. Saya kira, merekalah yang paling kompeten untuk terjun di dalam bisnis ini," kata Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Hendi Suhendi, di sela-sela seminar sekaligus peresmian 90 baitul maal watttamwil (BMT) Shar’e oleh Gubernur Ahmad Heryawan di kampus UIN, Rabu (7/1).

BMT Shar’e merupakan koperasi BMT yang konsisten menyokong pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha ekonomi mikro. Di Jabar, saat ini terdapat 315 BMT aktif dengan omzet lebih Rp 193 miliar. Sementara di seluruh Indonesia, tidak kurang 3.200 BMT telah beroperasi dengan total omzet mencapai Rp 2,2 triliun.

Menurut Hendi, saat ini alumni Fakultas Syariah telah tersebar hampir di setiap BMT yang ada di Jabar. Hanya, persebaran itu belum optimal. "Idealnya, BMT-BMT itu dikelola oleh lulusan khusus yang memang mengerti benar soal syariah, sehingga tidak ada lagi keluhan tentang kualitas SDM (sumber daya manusia)," ujarnya.

Asisten Direktur Bank Muamalat Indonesia (BMI) Bidang Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah Mochtar MD Siswoyo mengakui, peningkatan kualitas SDM merupakan syarat mutlak pengembangan bisnis syariah. "Dibutuhkan SDM yang benar-benar menguasai ekonomi syariah," ucapnya.

Di tengah ancaman krisis keuangan global dewasa ini, bisnis syariah terus menunjukkan perkembangan signifikan. (A-165)***



Sumber: Harian Pikiran Rakyat, Kamis 08 Desember 2008

0 komentar:

Admin

Ndunk Waay Fauzi BF Ntoez Rosyidin

Chatting...!!


ShoutMix chat widget

Pengikut